Makalah NERACA OHAUS 2 dan 3 lengan

“NERACA OHAUS”

DI
S
U
S
U
N
 OLEH:

                                           Nama              : FIRMA YUNITA
                                           Prodi               : Matematika
Image result for logo stkip bina bangsa meulaboh
 











SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP BINA BANGSA
PROGRAM STUDI MATEMATIKA
TAHUN 2019 / 2020


DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I
PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian dan Fungsi Neraca Ohaus

Neraca Ohaus adalah salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa, mempunyai massa benda dengan ketelitian 0,01 gram. Awalnya alat ini ditemukan pada tahun 1912 dengan seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat yang bernama Gustav Ohaus yang kemudian beliau dikenal dengan Ohaus Harvard Trip Balance lalu dikenal dengan nama Neraca Ohaus.
Neraca ohaus pada umumnya sering digunakan saat pengukuran laboratorium sebab alat tersebut mempunyai tingkat ketelitian yang cenderung lebih tinggi, hingga mencapai 1/100 gram atau 0.01 gram.
Fungsi neraca ohaus ini yakni mengukur masa benda atau logam. Untuk kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram.
jenis jenis neraca ohausBerdasarkan Jenis-jenis neraca ohaus yang dapat dibedakan berdasarkan skala dan jumlah lengannya, yaitu neraca ohaus dua lengan dan neraca ohaus tiga lengan.
skala ratusan hingga puluhan di geser, namun skala satuan dan 1 hingga 100 nya di putar. Neraca ohaus dua lengan ini mempunyai dua lengan, lengan depan memiliki satu anting logam yang dapat digeser-geser dari 0, 10, 20, hingga 100 g.
Sementara pada lengan belakang memiliki lekukan-lekukan mulai dari 0, 100, 200, hingga 500 g. Daripada itu, neraca tersebut mempunyai skala utama dan skala nonius. Skala utama bernilai 0 hingga 9 g, sementara skala nonius bernilai 0 hingga 0,9 g.

Neraca ohaus dua lengan terbagi dari beberapa komponen sebagai berikut:
1.      Lengan depan
2.      Lengan belakang
3.      Sistem magnetic
4.      Penggeser anak timbangan
5.      Kait
6.      Venier
7.      Skala
8.      Lekuk
9.      Tempat
10.  Alas

nilai skalanya dari yang besar hingga pada ketelitian 0,01 yang di geser. Neraca ini mempunyai tiga lengan, yaitu lengan depan mempunyai anting logam yang bisa di geser dengan skala 0, 1, 2, 3, 4, hingga 10 gr. Yang mana masing-masing terbagi dari 10 skala, dan setiap skala 1 gr. Jadi, skala terkecil adalah 0,1 gr.
Lengan tengah mempunyai anting lengan yang bisa di geser. Pada setiap skala dari 0, 100, 200, 300, hingga 500 gr. kemudian, lengan belakang mempunyai anting lengan yang bisa digeser dengan setiap skala bernilai 10 gr. Dari skala tersebut bisa bernilai 0, 10, 20, 30, hingga 100 gr.
Kalibrasi ialah peristiwa akan verifikasi bahwa akurasi suatu alat ukur sesuai pada rancangannya.
Manfaat dari kalibrasi tersebut adalah untuk menentukan ketelitian pada alat ukur tersebut. Dalam melakukan kalibrasi pada neraca ohaus, awalnya pengguna menggeser semua pemberat atau anting di neraca ke kiri mengarah pada titik terendah dari skala yang ditetapkan.
Lalu, putar sekrup atau tombol kalibrasi yang terletak pada bawah tempat beban, sehingga neraca sampai pada garis kesetimbangan atau pada titik 0. Jika sudah berhasil, maka neraca ohaus sudah dapat digunakan.
Pada proses kerja neraca ohaus ialah dengan memakai dasar kesetimbangan pada benda tegar, misalnya dengan menggunakan prinsip momen gaya.
Secara umum, neraca terdiri dari 3 bagian pokok yaitu lengan beban, titik tumpu, dan lengan pemberat. Meski ketiganya mempunyai jumlah lengan yang berbeda, akan tetapi prinsip kerja serta cara menggunakannya tidaklah berbeda dari masing-masing 3 bagian tersebut.
Prinsip kerja pada neraca ini adalah sekadar membandingkan massa benda yang akan kita ukur dengan menggunakan anak timbangan. Anak timbangan neraca ohaus tersebut terletak pada neraca itu sendiri.
Keahlian pengukuran pada neraca ini bisa diubah dengan cara menggerser letak anak timbangan sepanjang dengan lengan. Posisi anak timbangan tersebut bisa digeser menjauh ataupun mendekati sumbu pada neraca.
Massa pada benda juga bisa dihitung dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan yang sepanjang lengan sesudah neraca pada kondisi setimbang. Namun, ada juga yang menyatakan prinsip kerja jera massa tersebut serupa dengan prinsip kerja pada tuas.
bagian neracva ohausSedikitnya berikut adalah bagian-bagian neraca ohaus agar kalian tidak bingung jika mengikuti panduan cara menggunakan neraca ohaus.
1.      Tempat beban, merupakan wadah yang akan dipakai untuk meletakkan benda yang akan diukur massa bendanya.
2.      Tombol kalibrasi, merupakan sebuah tombol atau knop yang berfungsi sebagai mengkalibrasi neraca ohaus sewaktu alat tersebut akan digunakan.
3.      Lengan neraca, merupakan lengan yang terbagi dari skala dengan ukuran yang sudah ditentukan. Jumlah lengan pada neraca ohaus tersebut bisa 2, 3, atau 4. Dan masing-masing lengan mengarah pada skala dan satuan yang tidak sama.
4.      Pemberat atau anting, merupakan sebuah logam yang tergantung pada lengan. Pemberat ini berfungsi sebagai penunjuk hasil pengukuran massa suatu benda. Bagian ini juga bisa digeser-geser dan pada setiap lengan neraca mempunyainya.

5.      Garis atau batas kesetimbangan atau biasa disebut titik 0. Garis kesetimbangan ini berfungsi sebagai penunjuk titik kesetimbangan pada tahap penimbangan.

cara menggunakan neraca ohausBerikut adalah tahap-tahap dalam menggunakan neraca ohaus dalam menghitung suatu massa pada suatu benda.
Sebelum kita melakukan penimbangan terhadap massa suatu benda, terlebih dahulu neraca ohaus harus dikalibrasi supaya nantinya hasil penimbangan bisa tepat dan akurat.
Pada tahap kalibrasi ini, awalnya kita posisikan semua anting pada lengan neraca di titik terendah dari skala yang telah ditunjukkan. Lalu putar sekrup atau tombol kalibrasi yang posisinya berada di bawah wadah atau tempat beban. Putar sekrup sampai neraca ohaus mencapai garis atau batas kesetimbangan atau titik 0. Sesudah itu, neraca ohaus sudah siap digunakan.
Kalibrasi juga dibutuhkan untuk beberapa komponen yakni:
§  Perangkat baru
§  Suatu perangkat pada tiap waktu khusus
§  Suatu perangkat pada tiap waktu penggunaan khusus atau jam operasi
§  Sewaktu perangkat terjadi tumbukan atau getaran yang berpotensi dapat mengubah kalibrasi




Pada tahap kedua ini, diawali dengan memposisikan beban yang akan kita hitung massanya atau ditimbang ke dalam wadah atau tempat beban. Sesudah itu, geser anting pada lengan yang menunjukkan skala paling besar sehingga garis atau batas kesetimbangan hampir tercapai.
Jika batas atau garis kesetimbangan belum tercapai, geser anting pada lengan yang mengarah pada skala yang lebih kecil sehingga garis kesetimbangan tercapai. Namun, jika masih belum, lakukan tahap yang sama pada anting di lengan selanjutnya hingga titik kesetimbangan sudah benar tercapai.
Kemudian pada tahap terakhir, sesudah titik kesetimbangan telah tercapai, lalu kalian hanya perlu membaca skala hasil penimbangan untuk mengetahui hasil massa suatu benda yang ditimbang.
Contoh :
menghitung neraca ohaus
Hasil di atas menunjukkan hasil pengukuran neraca yaitu :
Skala Lengan Depan    : 2,4 gram
Skala Lengan Tengah   : 500 gram
Skala Lengan Belakang :  40 gram
Dengan hasil tersebut, maka massa beban adalah 542,4 gram



BAB II
PENUTUP

A.    Kesimpulan

§  Neraca Ohaus adalah salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa, mempunyai massa benda dengan ketelitian 0,01 gram. Awalnya alat ini ditemukan pada tahun 1912 dengan seorang ilmuwan asal New Jersey, Amerika Serikat yang bernama Gustav Ohaus yang kemudian beliau dikenal dengan Ohaus Harvard Trip Balance lalu dikenal dengan nama Neraca Ohaus.
§  Neraca ohaus pada umumnya sering digunakan saat pengukuran laboratorium sebab alat tersebut mempunyai tingkat ketelitian yang cenderung lebih tinggi, hingga mencapai 1/100 gram atau 0.01 gram.
§  Fungsi neraca ohaus ini yakni mengukur masa benda atau logam. Untuk kapasitas beban yang ditimbang dengan menggunakan neraca ini adalah 311 gram.
§   
B. Saran
a.         Praktikan  sebaiknya mengenal alat ukur  yang digunakan dalam percobaan dan mengetahui cara menggunakan alat tersebut.
b.         Praktikan sebaiknya memahami konsep dari percobaan yang akan dilakukan.
c.         Praktikan sebaiknya mengkalibrasi alat terlebih dahulu sebelum memulai percobaan.
d.         Praktikan harus teliti dalam membaca skala pada alat.
e.         Praktikan hendaknya fokus dalam melakukan percobaan agar percobaan yang dilakukan sesuai dengan literatur yang ada.






DAFTAR PUSTAKA

Antika, L. 2012. Pengukuran (Kalibrasi) Volume Dan Massa Jenis Alumunium. http://js-unj.ac.id/index.php/jspektra/article/download/39/42  (diakses pada tanggal 17 Desember 2015)
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Edisi 5 Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Halliday, David. 1985. Fisika Jilid 1.Jakarta : Erlangga
Sears, Francis Weston.1982. Fisika untuk Universita Jilid I. Bandung: Rosda offset
Serway & Jewett. 2009. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Jakarta : Salemba Teknika

Comments

Popular posts from this blog

Makalah Limbah organik Plastik Mitrammcom

Makalah Jam Pasir